Setelah membaca beberapa surat pembaca yang memuat beberapa pendapat ataupun pertanyaan menyangkut purnama yang benar dan Purnama Kapat Rajaning Sasih, kami peniti wariga dan penanggalan Bali, dapat jelaskan sebagai berikut: 1. Penetapan purnama-tilem pada kalender Caka-Bali memakai dasar perhitungan pengalihan purnama-tilem disebut pengalantaka, yang ditetapkan melalui paruman sulinggih di Besakih, 25 Juli 1998; dengan rumus pengalantaka eka sungsang ke paing. Tolok ukur hari purnama-tilem adalah wewaran dan pawukon, lamanya 24 jam dari pukul 06.00 s.d. 06.00 telah tertata secara sistematis. Walaupun hanya bersifat ketekan, tatanan purnama-tilem itu terprogram secara matematis dan sistematis dalam kurun waktu daur 100 tahun. Dalam wariga hal ini dikaitkan dengan upacara Ekadasa Rudra di Bali. 2. Tentang rajaning sasih, penetapan sasih pada kalender Caka Bali memakai rumus mala-masa atau pengerepeting sasih. Hal ini pun ditetapkan berdasarkan keputusan paruman sulinggih di Watukaru, 18 September 2001. Tolok ukur sasih adalah kedudukan Tilem Kasanga, secara geografis ada pada posisi bajeging surya, selalu ada di bulan Maret, begitu pula kedudukan Tilem Kapitu selalu ada di bulan Januari, sedangkan kedudukan Tilem Katiga secara geografis dominan ada di bulan September, terjadi antara tanggal 6 September sampai dengan 5 Oktober. Dengan demikian posisi Purnama Kapat Rajaning Sasih akan terjadi antara 21 September - 20 Oktober. 3. Tatanan sasih kalender Caka Bali bersifat sakral. Sasih-sasih padewasan berawal dari Sasih Kasa hingga Sasih Kedasa tidak boleh diutak-atik ditampih dengan selera pribadi yang berakibat munculnya pertanyaan-pertanyaan. 4. Jadi makna Purnama Kapat Rajaning Sasih bukan dengan tolok ukur bulan Oktobernya, namun dengan tolok ukur Tilem Katiga yang ada pada posisi bajeging surya, begitu pula halnya dengan kedudukan Purnama Kadasa. 5. Untuk diketahui, dalam satu bulan sasih tidak mungkin terdapat dua purnama namun dalam satu bulan Masehi bisa saja terjadi dua purnama, seperti pada 1 Mei 2007 Purnama Jhista, 31 Mei 2007 Purnama Sadha dan nantinya tanggal 1 Desember 2009 Purnama Kenem, 31 Desember 2009 Purnama Kapitu, 1 Oktober 2020 Purnama Kapat, 31 Oktober 2020 Purnama Kalima. 6. Mencermati keberadaan purnama-tilem dan sasih kalender Caka Bali mesti tahu posisi purnama-tilem minimal 100 tahun, dan tahu pula bahwa tolok ukurnya menyangkut matematis, geografis, sistematis dan religius. Hal inilah yang mesti diketahui secara menyeluruh. 7. Tentang kefanatikan orang (Hindu -- bhakta) akan melaksanakan puja bhakti mencari purnama-tilem, dengan ukuran ''jam-detik'', itu bisa dilaksanakan secara pribadi, namun secara desa-krama pasti akan memakai ukuran hari, karena dalam melaksanakan puja-bhakti terkait dengan tatanan upacaranya yang dilaksanakan pada hari purnama ataupun tilem.
|
MASANAM MARGASIRSO HAM artinya dinatara bulan-bulan AKU adalah Margasirsa (BG.X.35). Margasirsa atau Sasih Kelima lebih tepat disebut sebagai RAJANING SASIH karena disabdakan langsung oleh Awatara Wisnu.
sama juga dengan halnya Gayatri disebut sebagai chanda utama didalam chanda-chanda Weda (BG.X.35)
Bulan Kartika atau sasih Kapat disebut sebagai Rajaning sasih di Indonesia tidak bersumberkan perintah kitab suci Weda. Purnama Kapat/Bulan Kartika dijadikan Rajaning Sasih di Indonesia menurut hemat saya berdasarkan beberapa alasan antara lain :
1. Umat Hindu di Indonesia dipengaruhi oleh Agama Budha. yaitu pada Purnama Bulan kartika, untuk pertama kalinya para Biksu Budha berkumpul setelah meninggalnya Sidharta Gautama. dan hari purnama Bulan kartika oleh umat Budha diperingati sebagai hari KATHIKA. dan Meninggal serta kelahiran Sidartha Gautama diperingati pada bulan Purnama Waisak, yang di dalam Kalender saka bali disebut Purnama sasih Kedasa.(kedasa = waisak)
2. Purnama Kapat sebagai peringatan hari Lahirnya Bangsa Majapahit (Kerajaan Majapahit). Seperti diketahui dalam sejarah. Kerajaan Majapahit diproklamasikan pada Purnama Kapat tahun 1215 Caka.
Jadi Purnama Kapat bagi Rakyat Majapahit sama dengan tanggal 17 Agustus bagi Rakyat Indonesia
Itulah beberapa alasan mengapa Purnama Kapat dan Kedasa dianggap sebagai RAJANING SASIH, meski tidak tercantun dalam Kitam suci Weda.
Sementara Weda(Bagawad Gita X.35) menyebukan Margasirsa sebagai bulan yang paling Agung. dengan pertimbangan :
1. Disabdakan langsung oleh Awatara Wisnu Sri Krisna
2. pada eka dasi bulan Margasirsa di sabdakan pertama kalinya Bagawad Gita
3. Sri Krisna menunjukkan Jati dirinya yang sebenarnya yaitu sebagai Perujudan Tuhan yang maha Kuasa
4. Kembalinya Dharma diatas Bumi setelah sempat dikuasai oleh Adharma (korawa)