Agama Hindu adalah merupakan agama yang tertua di dunia, setidak-tidaknya mempunyai segudang ajaran yang tidak mudah mengerti, sebagai akibat pertumbuhan dan perpaduan dari berbagai tradisi, mempengaruhi diberbagai wilayah yang luas, tanpa terkendalikan. Berbagai perbedaan konsep dan pengertian telah berkembang sebagai akibat, perbedaan cara berpikir dan cara penafsirannya atas satu pokok keimanan yang sama tentang Tuhan, oleh karena itu menjadi suatu keharusan yang tak dapat dielakan untuk mempelajari pokok-pokok pengertian tentang ketuhanan. Sebagai keimanan dalam system pengahayatan, sebagaimana dalam kita jumpai dalam berbagai ungkapan dalm veda, demikianlah yang diharapkan dalam system hindu agar benar-benar mengerti dan menghayati agar dalam berpikir tentang tuhan, perbedaan bahasa, tidak akan mempertajam perbedaan, pengertian, dan pada hakekatnya, tidak berbeda maksud dan tujuannya itu. Supaya kita tidak terlanjur rancu pengertian Tuhan, mari kita lihat definisi tentang tuhan terlebih dahulu. Ada berjuta-juta konsep / definisi tentang Tuhan, serta unlimited tentang nama tuhan, termasuk keesaan, kebesaran serta Hyang Maha Tau, ( Hyang Vidhi) Hyang Maha Kawiya ( Pencipta). Salah satu contoh saya ambilkan dalam kitab Brahma sutra 1.1.2. lengkapnya berbunyi sebagai berikut : JANMADHIYASASYA YATAH = Tuhan adalah dari mana mula atau asal semua ini = Tuhan adalah merupakan sumber dari segala yang ada, dan yang ada akan kembali kepada sumbernya. Kata ini diartikan semua ciptaan yaitu, alam semesta beserta isinya termasuk Dewa-dewa dan lai-lainnya. Tuhan merupakan prima-causa yang adanya bersifat mutlak, karena harus ada sebagai sumber atas semua yang ada, tanpa adanya Tuhan tidaklah ada ciptaan ini. Jadi antara sang pencipta dengan yang diciptakan tidaklah sama, artinya Tuhan tidaklah sama dengan yang tidak Tuhan, namun dalam bahasa kita sering dihadapkan dalam suatu kenyataan yang sulit dimana kata Dewa yang digunakan dalam bahasa Veda yang mempunyai arti yang sepintas sama, kadang kadang kita tidak pernah menyadari dan tidak pernah tahu dalam soal itu . Menurut Rig Veda X.129. Dewa diciptakan olehnya setelah menjadikan alam semesta berikut isinya. Jadi Dewa bukan Tuhan, karena Dewa adalah ciptaanya. Jelas dalam konsep pelinggih di Bali dibuatkan stana sebagai berikut : Stana yang tak terlahirkan / tak terciptakan ditempatkan dalam Padmasana, dengan symbol “ACINTYANYA” sedangkan yang terlahirkan dibuatkalah Gedong dalam konsep Trikahyangan : Baleagung, Puseh ,Dalem. Selanjutnya dalam Rg Veda X.12.8 dan X 90.3. yang mengatakan bahwa “ Tuhan melebihi sinarnya yang bahasa lainya disebut DEWA, sedangkan dalam kalimat DEWA-DEWA mahluk Tuhan yang sama pengertiannya dengan malaikat Disamping itu, masih banyak pengertian lain, yang menjelaskan tentang Dewa, Rg Veda VIII.57.2. dijelaskan tentang banyaknya jumlah Dewa, yaitu sebanyak 33 Dewa dan terdapat dalam tiga mandala. Didalam kaitan Aranyaka upanisad III.9.1. tentang adanya 33 dewa, yang terdiri dari 8 Vasu, 8 Vasu itu adalah : Agni(Panas), Pretivi(Dhara), Vayu (angin), Dyaus( Langit), Surya (Matahari) Savitra (Aha) Soma (candra) dan Druva.(bintang) 11 Rudra, Salah satu aspek Dewa-dwea yang merupakan aspek kehidupan yang dapat diartikan adalah sbb: Mempunyai suara yg menakutkan, Mempunyai warna merah, Menyebabkan menangis. Eka dasa Rudra = 11 Rudra yaitu, sepuluh Rudra merupakan unsurprana yang ada pada diri manusia, dan yang satu lagi adalah unsue atman, dalam ilmu Mantram ke sebelas Rudra ini disebutkan dalam 11 aksara yaitu : Da, Dha, Na, Ta, Tha, Da, Dha, Na, Pa, Pha, & Ba. Nama Rudra sering diartikan sama dengan Ciwa, Rudra dihubungankan dengan 11 aksara sebagai linggam Atma yaitu : Sing, Tang, Mang, Bang, Ang, Wang, Nang, Ang, Ung, Mang & Ong. 12, Aditya Indra dan Prajapati. Demikian pula halnya Aditi / Aditya yang terdiri dari : TRANSCENDENTAL | IMMANEN | 1. Mitra | 1. Waruna | 2. Aryaman | 2. Daksa | 3. Bhaga | 3. Amsa | 4. Teastri | 4. Savitri | 5. Pusan | 5. Sukra | 6. Wiwaswat | 6. Wisnu. | Terkadang dalam bahasa Veda, Tuhan yang maha esa dan para Dewa atau Dewata, kata ini berarti Cahaya, berkilauan dan sinar gemerlapan yang semuanya itu ditujukan kepada manifestasiNYA. Oleh : Jeromangku _Sudiada@Yahoo.com |